Yang Paling Gak Enak itu SENDIRI
Written on 7/20/2008 02:20:00 AM by Indah Puspita Rani
It's 2 AM in the morning.
And here I am, alone in my room, no back-sound, just me and my mind.
Salah satu episode di How I Met Your Mother pernah kasih pesen;
"My mom said nothing good happen after 2AM. You should just go home and sleep on your bed."
Sekarang 2.22 AM, 22 menit lepas dari jam 2, dan ternyata tidak juga hal baik terjadi di sini. I'm in my room, all alone, dan... berpikir.
Di salah satu blog seorang teman, gw pernah tulis ;
Dari segala masalah di dunia ini yang paling gak enak ya itu : SENDIRI.
Yeah, I'm think about it. Being alone.
Kira2 minggu lalu, gw pernah di tawar ama orang US, di daerah BUGIS, tepatnya Golden Miles. Orangnya hitam, jelek, dan buncit. Dari mukanya saja gw bisa bilang umurnya hampir 50 or even more. Awalnya dia cuma tanya jalan, tapi ujung2nya dia malah membicarakan keperkasaan dia yang jujur aja membuat gw gerah namun takut. Dengan tampang horny-nya itu, dia ngajak gw, to the point : "You should go to my hotel. I really like your body". Gak ada perasaan lain yang menghantui gw waktu itu, selain TAKUT.
Gw takut sama laki2 tua itu.
Gw juga takut sama keadaan tempat yang gw tuju. Golden Miles.
"What a spooky place", I thought. It really was. Bau, tua dan tampak tidak terurus. Yang membuat takut bukan saja tempatnya yang well.. bisa dibilang redup, kalo memang gak mau dibilang gelap, tapi juga banyaknya wanita2 yang tampaknya bisa dibeli, dan lelaki2 yang tampaknya hidung belang. Sebagai wanita yang baru saja ditawar sama lelaki horny yang mengaku dari Florida, tempat yang penuh dengan lelaki yang tampakny hidung belang itu dan kenyataan bahwa disekitarnya banyak wanita pinoy yang tampaknya bisa dibayar untuk memuaskan libido laki2 itu, jauhh lebih menyeramkan daripada berdiri di atas kuburan wanita yang baru saja diperkosa dan dibunuh tepat jam 12 malam.
Tapi bukan itu yang membuat gw berpikir.
Gw bener2 takut gara2 itu. Jantung gw berdetak kenceng banget, dan tangan gw rasanya bergerak kaku. Takut. Gw takut sedikit saja gw bergerak libido lelaki2 itu malah naek karena gw. Gw pengen banget lari, tapi gak bisa, "hal itu malah lebih menarik perhatian", gw pikir. Akhirnya gw duduk, diam, sendiri, dan jantung berdegup kencang. Yang bisa gw lakukan hanyalah pasang Ipod, puter gede2, entah apa yang gw harap dari Ipod yang ada di kantong gw itu.
Gw tau, yang gw butuhkan adalah, seorang teman yang bisa gw.. well... minimal telpon. Hanya sekedar nenangin jantung gw, biar gw bisa berpikir jernih, dan berani sama tempat yang spooky itu. Ahh.. sayangnya gw gak bisa telpon siapa2. Gw berpikir untuk nelpon sahabat gw, tapi dia cewek, dan gw gak bisa telpon mereka. Cewek, mereka bisa jadi freak out, dan itu hanya akan membuat gw semakin takut, dan itu akan menambah masalah, lagipula itu hari kerja, besoknya mereka harus kerja. Nyokap? BAD IDEA. Kakak? Tidak! gak bisa Keluarga, mereka juga bakal freak out, ato bahkan bilang. : "Bodoh! malem2 keluar". Sama sekali tidak akan membuat gw merasa lebih baik.
Dan ya sudah, sendiri disitu, duduk, atur napas, dan berusaha tidak berkontak mata dengan siapa pun. Terjadi kira2 setengah jam, atau bahkan lebih ya? Bisa jadi 1 jam.
Sampai akhirnya gw nelpon seorang teman, yang sayangnya dia cuma bisa nemenin kira2 10-15 menit. To be honest, it wasn't enough, I'm still scared, even it helped me a lot. I don't know why, was it just because of the person, or the 10 minutes not enough? Maybe, actually I need someone else, yang memang punya kemampuan menenangkan gw.
Sedih? Karena Sendiri? Satu hal yang terlintas di pikiran gw waktu itu. Ternyata memang benar, being alone dan tidak membuka diri dengan orang lain, itu hanya menyakitkan dirimu sendiri.
Dulu *waktu masih jaman pacaran* gw sering berpikir, gw cewek mandiri, lo mo ninggalin gw ya pling gw sedih, tapi gw gak takut sendiri. Gw bisa pergi ke mana saja di Singapore ini SENDIRI. Gw bisa mengurus hidup gw sendiri, dan gw bisa melakukan apa yang butuh gw lakukan sendiri.
Tapi bayangkan, disaat seperti ini, yang gw butuh adalah seorang teman, dekat tentunya, yang bisa menenangkan gw dan selalu bersedia menyisakan sedikit waktu disaat gw gak tenang, or just messed up,, or.. down.
Lo gak butuh, seorang teman dekat yang selalu ada buat kamu setiap hari, lo gak butuh teman dekat yang selalu memberikan pujian, lo gak butuh teman yang selalu mencium kamu, ato yang selalu siap menemanimu nonton setiap weekend.
Yang lo butuh, dalam hidup ini, adalah seorang teman dekat yang selalu bersedia menadahkan tangan untuk menangkap kita, disaat kita down ato jatuh.
Dan gw cukup menyayangkan, kenapa baru gw sadar sekrang ya? Kalo saja gw sadarnya dulu, mungkin gak ada sakit hati2 bodoh kemaren2, bahkan permintaan2 konyol untuk dibales SMS, ato telpon setiap saat, ato chatting setiap hari. Andai saja gw tidak terlalu berharap banyak dan bisa menerima teman dekat gw apa adanya, as long as dia bisa menangkap gw pas gw jatuh. It would be more than enough.
Yahh.. lo baru bisa berpikir, dan belajar, kalo semua sudah terjadi. =)
Satu lagi kejadian yang membuat yakin bahwa memang masalah yang paling gak enak di dunia ini adalah SENDIRI.
Gw inget banget tanggal 1 juni, gw lagi sedih2nya dengan masalah gw.
Sayangnya, disaat itu sahabat2 gw sedang occupied. Well, tentunya bukan mau mereka occupied disaat gw lagi sedih2nya. Mereka juga gak tau kalo sebenernya gw lagi sedih. Karena gw emang gak bilang.
Sadar bahwa sedang sendiri, yang bisa gw lakukan cuma diem awalnya, lalu tertidur diatas kasur dan menangislah. Baru saat itu nangis gak bisa berenti sampai akhirnya gelep, dan tiba2 berenti aja sendiri, mungkin capek aja badannya kali ya.
Being Stressed, membuat gw tidak punya rasa lapar, dan akhirnya ya sudah, sampai akhirnya tanggal 3 ato 4 gw akhirnya makan lagi. Untungnya rasa haus gak hilang saat gw stress. Stress?? Ya.. a lil bit, karena sendiri.
Sesukses apa pun kita di dunia ini, kita gak akan bahagia kalo sendiri. Walaupun lo mess up, dan bener2 bobrok, kenyataan bahwa lo gak sendiri, hal itu akan sangat membantu lo.
Apa lo bisa bahagia disaat lo dapet uang $50 000 dalam satu hari, tapi sendiri? Hum.. I don't think so.
Kita memang seharusnya menghargai orang disekitar kita. Karena tiba saatnya mereka smua menghilang, kita hanya akan menyesal, dan kehilangan. Dan yang kita dapet dari kehilangan itu, cuma akhirnya kita tau seberapa penting orang yang pergi itu. Hal itu akan lebih menyakitkan kalo kita tidak memberikan yang terbaik saat bersama.
I should say, "Yes. You are,Dear. You were important. And I regret to just realize it now."
[you : those who have gone of my story]
Posted in
diary,
personal,
reflection
sendiri adalah kebekuan. karena sendiri akan menghentikan potensi kita yang sebenarnya.
so, salam kenal. berteman lewat blog, juga belajar bareng untuk lejitkan potensi diri...
eh iya foto-nya bagus. potret sendiri ato ambil dari mana?
=)
kalo sendiri,, yang ada kita manyun emang..
Tapi disaat sendiri itu, biasanya kita lebih bisa instropeksi diri,
jujur aja sih,, sekrang paling lama menjomblo, dan baru kali ini bisa belajar tentang diri sendiri,, gw itu kayak apa. gw itu gimana.. kalo dulu kan.. waktunya habis mempelajari pasangan..
Masalah foto.. pngennya sih moto sendiri... =P tapi sayangnya itu dapet dari internet.. dari mbah gugel.. hehehe..
hari ini.. jam 7.52 pm.. somehow gw... stunned bacanya..
Segitu sendirinya gw waktu itu?
sekrang gw gak bener2 rame sih.. Tapi paling tidak.. gw belajar untuk sendiri, dan membuka hati untuk keramaian..
Kayaknya waktu itu gw bener2 patah hati.. ><